Rabu, 29 Desember 2010

Allah Ngabulin Istighosah Garuda Gan!! Allah Ngabulin!

Ada apa dengan suamiku? Sejak duduk di sini berdua dengannya, dia hanya diam, mukanya kusut sekali, tidak bergairah, bahkan aku tidak kulihat sumringah senyum sehari-harinya. Apa dia tidak tahu, ini restoran kesukaannya? Apakah dia tidak menghargai usahaku untuk membuatnya senang? Yang lebih parah, apakah dia tidak tahu, ini hari ulang tahun pernikahan kita? Apa dia lupa? Padahal, sengaja aku mengajaknya makan di luar malam ini. Ya, walau tidak aku beri tahu alasannya.

"Gimana kerjaan kamu?" Aku coba mencairkan suasana. "Baik" Dia menjawab sekedarnya, sambil menyuap makanan kedalam mulutnya. Kemudian, ia kembali bisu. Fuhh.. aku hanya bisa menghela nafas. Tak banyak yang bisa aku lakukan. Pertanyaanku di benak makin menjadi-jadi. Semoga tidak ada peristiwa buruk yang terjadi.

Putus asa, aku putuskan untuk pulang. Suamiku membawa mobil dengan tidak bergairah. Setelah tiba di rumah, suamiku langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Aku geleng-geleng kepala. Ku rapihkan sepatu dan kaos kakinya yang tercecer. Kemudian, aku mengganti pakaianku dengan piama dan bersiap tidur.

Kami tidur saling membelakangi. Berbagai pertanyaan kembali menggelayuti benakku. Ada apa dengan suamiku? Apa dia dipecat dari perusahaan? Apa dia kemalingan? Apa dia turun pangkat? Atau, ah tidak! Apa dia selingkuh? Tuhan, apa yang terjadi sebenarnya? Hatiku gundah. Jantungku berdetak tak karuan. Aku tak kuasa menahan tangis. Ku coba memejamkan mata dan segera tidur dengan membawa segudang pertanyaan.

Di sela tidurku yang belum nyenyak, aku mendengar suamiku menghela nafas panjang ffhhhh..., matanya menatap langit-langit seakan lamunannya kembali ke masa lalu. Kemudian ia menggumam sendiri "DUH, KENAPA INDONESIA KALAH SIH ?!!!!"

--------

Halah! Begitulah kalo cewe mikir muter-muter, kalo cowo, mikirnya simple aja. Kisah di atas terinspirasi dari ForJoke Kaskus.us. Dengan narasi yang gw ubah total (heu heu heu). Emang berbakat gw! ngomong-ngomong soal bola, gw cukup senang dengan kemenangan Indonesia, tapi juga sedih karena nggak jadi juara.

Allah ngabulin istighosah Indonesia, dengan keberhasilan kita membalas Malaysia. Tapi, Allah belum mau kita jadi juara. Mungkin, biar kita lebih instropeksi diri. Bayangin kalo kita jadi juara, hasil itu akan di klaim oleh Nurdin bahwa itu jerih payahnya (malah repot!). Semua ada hikmahnya bro!

Kegagalan kita jadi juara, (menurut gw) murni bukan dari kelemahan Garuda dan pendukungnya. Semua tim udah jor-joran latihan. Supporter udah profesional dengan nggak rusuh dan main curang seperti Malaysia. Toh tanpa bubuk gatel, santet, dan laser, kita udah bisa unggul dari mereka. Kita bukan lemah bro.. kita cuma kurang bersih hati. Dan Allah mau kita lebih bersih lagi.

Intinya dari tulisan panjang ini, STOP KORUPSI! NURDIN TURUN! (itu doang sebenernya intinya. heleuh!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar