Jumat, 11 November 2011

musa'adah (masisir under cover)

solat jum'at ini, gue pergi ke belakang hadiqoh dauliyah di hay-7. rencananya gue mau ngais selembar geneh, dengan rela ngantri musa'adah bersama dua orang temen malang sepenanggungan, Arman & Ian. sebelumnya, dua makhluk ini emang udah ngerencanain ngambil musa'adah sama gue. musa'adah itu bahasa indonesianya, bantuan langsung tunai. bedanya, disini banyak muhsinin (dermawan) yang enteng dompet. kalau di indonesia, BLT dibagiin sama pemerintah.

okey, sepuluh menit perjalanan (dan setenggah jam nunggu mobil)  lumayan bikin kita bertiga kelelahan. dahulu kala, ketika pundi-pundi harta gue masih melimpah, kayaknya gue gak level banget ngantri-ngantri musa'adah kaya gini. tapi kali ini, bagi gue 25 Le tuh, lebih berharga dari sepatu tetangga yang dimalingin!

ada dua nasib yang harus diterima para penerima musa'adah ketika mengantri. pertama, dia akan menerima uang sambil menyeringai, kemudian berjalan lenggang kangkung meninggalkan makhluk-makhluk yang masih mengantri di belakangnya. atau kedua, si calon penerima musa'adah ini, mengantri puanjaaang. lelah berdiri menunggu giliran, dan ketika tinggal tiga orang lagi gilirannya, dengan santai si pembagi uang mengatakan "bukroh!". bukroh berarti "besok", adalah sebuah kalimat pengusiran pendek yang harus diterima dengan pasrah oleh 99% mahasiswa indonesia di mesir ketika mengantri. entah itu musa'adah, ataupun pengurusan birokrasi kampus bila petugasnya sudah terlalu pusing. 

alhamdulilah, kali ini gue dengan sukses masuk golongan ke dua. pulang dengan tangan hampa. bahkan, ngabisin uang. pulang dari tempat itu, gue neraktir dua temen sepenanggungan gua itu buat makan pizza. pizza mesir gimana bentuknya? ya pizza biasa, bulet bertabur daging dan keju. makanan jenis roti-rotian berisi, yang biasa ditemuin di pinggir jalan adalah pizza dan fatiroh. biasanya fatiroh itu isinya manis. bisa colkat, atau susu, atau buah-buahan.

oh iya, kalau lw di indonesia beli martabak telor yang sering disebut-sebut martabak mesir, gue bilangin satu hal, lw udah dikibulin sama tukang martabak. lima tahun gue di mesir, gue gak pernah nemuin yang namanya martabak telor, apalagi make nama martabak mesir.

sambil nunggu pizza mateng. gue pergi ke tukang sayuran. rencananya mau beli sawi buat makanan gupi sama pupu. dua marmut yang lebih gua sayang ketimbang temen-temen satu kontrakan gua hahaha. di tengah jalan, ada keributan. ternyata ada dua bapak-bapak berantem. di mesir, pemandangan orang berantem di pasar itu biasa. kalau di pasar gak ada yang berantem, itu baru gak biasa. 

kocaknya, dua orang yang berantem itu dipisahin sama bapak-bapak. si bapak ini misahinnya sambil marah-marah juga. eh, akhirnya si bapak yang misahin ini malah ikut berantem sama salah satu orang yang lagi ribut itu. jadilah mereka berantem bertiga. koplak!

kadang, penduduk mesir itu nyebelin. tapi di balik sifat nyebelinnya, bikin gue ngakak. kata guru gue, sebaik-baik orang itu, orang mesir. dan seburuk-buruk orang, juga orang mesir. :-p

ok, silahkan tekan ctrl+d buat bookmark blog gue ini. 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar